Please follow & like us :)
Informasi Gempa Pulau Jawa di Cilacap Waspada Tsunami – SAKONGKIU, Ceme AduQ – Panik, warga di Gempa Pangandaran, Jawa Barat berhamburan ke luar rumah, malam. Mereka berbondong-bondong lari untuk menyelamatkan diri, menghindar dari pantai.
Malam itu, pukul 23.47 WIB, gempa berkekuatan 6,9 skala richter terjadi di laut Jawa Barat memicu sirene tsunami meraung-raung. Beberapa saat kemudian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan tsunami.
Gempa Garut selatan pun membuat wargaberhamburan menuju tempat yang lebih tinggi.
Pengamatan SAKONGKIU.com, kencangnya guncangan gempa sempat membuat perabotan rumah tangga yang ada dalam rumah bergoyang, bergeser, hingga jatuh. Tak sedikit banyak warga memilih keluar rumah meninggalkan harta bendanya.
“43 rumah rusak berat dan roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan,” tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya.
Gempa tersebut juga memakan korban jiwa. Catatan BNPB hingga pukul 13.30 WIB, ada 3 orang meninggal.
“Sampai dengan hari ini tercatat tiga orang meninggal dunia, yaitu dua orang akibat tertimpa tembok rumah yang roboh,” ujar Sutopo.
Menurut dia, satu korban meninggal di antaranya merupakan warga di Korban Gempa Ciamis, Jawa Barat. Lainnya, warga korban Gempa Pekalongan, Jawa Tengah. Kedua korban meninggal karena tertimbun tembok yang roboh akibat gempa.
“Dua korban meninggal dunia adalah Hj Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, dan Ibu Aminah (80), warga Sugihwaras, Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan,” kata Sutopo.
Korban ketiga, Fatimah usia 34, warga Jambon kabupaten Bantul. Pada saat gempa, dia panik, lari kemudian jatuh. Namun ketika dibawa ke rumah sakit, dia meninggal dunia.
Sementara, lanjut dia, semua korban luka akibat gempa dirujuk ke rumah sakit setempat.
Gempa Susulan dan Penyebab Gempa Tasikmalaya ini disusul gempa-gempa berkekuatan sekitar 5 skala Richter. Sebut saja gempa di Garut dan Gorontalo pada Sabtu pagi.
Sutopo mengatakan ada 19 gempa susulan hingga Sabtu siang. Dia menilai hal itu wajar.
“Setiap terjadi gempa besar maka akan diikuti gempa-gempa kecil dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng bumi. Jadi sampai saat ini sudah terjadi 19 kali gempa susulan dan gempanya tidak merusak karena di bawah 5 SR,” kata dia.
“Kemudian tadi pagi terjadi 5,4 SR sumbernya lain, dia berada di sebelah barat daya, Garut, jauh, tidak menimbulkan kerusakan bangunan di sekitar Garut, Sukabumi, Cianjur dan lainnya,” lanjut dia.